NUR
HIKMAH
25211309
2EB19
AYAH
Inilah
kisah termulai 8 tahun silam, sosokku tumbuh menjelang remaja. Pada saat itu
aku berkedudukan sebagai seorang pelajar sekolah dasar akhir menuju sekolah
menengah pertama. Masa-masa itu berada dalam situasi diterima di SLTP negeri
atau SLTP swasta. Namun terjawab sudah diriku belum menjadi seseorang yang
beruntung untuk dapat menuntut ilmu di SLTP negeri. Pasti wajar saat itu aku
berada dalam kondisi jatuh dan terambang dalam kesedihan. Hanya sosok-sosok
kegelapan yang menyelimuti diriku, tapi semua itu hanya sekejap mata berubah
menjadi lautan kebahagiaan.
Lautan kebahagiaan itu muncul timbulnya
sesosok cahaya terang bagai bintang yang selalu menghiasi gelapnya malam.
Cahaya terang itu adalah Ayahku. Sosok beliau yang dating menyemangatiku dan
menghapus semua kesedihanku saat aku kehilangan arah. Beliau selalu mendukung
apa yang ingin dilakukan anak-anaknya. Itu semua tidak aneh untukku karena
sejak aku terlahir hingga sebesar ini aku masih tetap bergantung dan teramat dekat
dengannya, walau cekcok antara kita sereing menghampiri.
Amarah
dan teguran beliau acuh ku dengarkan karena sesungguhnya itu terjadi karena
beliau merasa lelah hingga akhirnya semua itu terjadi. Namun hati kecilku yakin
itu semua tidak berarti apa-apa untukku karena sesungguhnya aku tahu dan aku
yakin, ayah selalu sayang terhadapku dan keluargaku disaat kondisi apapun
terjadi dikehidupan keluarga kami. Terkadang amarah itupun muncul saat beliau
menjadi penyebabnya, tapi itu semua musnah ketika aku ingat setiap jerih payah
dan usaha beliau yang begitu keras untuk menafkahi keluarganya untuk menuju
kebahagiaan. Keringat yang diteteskannya menjadi sebuah berlian-berlian
kesempurnaan yang membuat aku selalu ingat dan selalu tetap sayang kepada ayah.
Seringkali aku berharap aku ingin selalu tetap bersama ayah dalam waktu yang
lama yang tiada akhirnya. Namun, aku sadar itu semua tidak bias aku dapatkan
seutuhnya.
Tapi
satu hal yang paling penting untukku adalah Senyummu Ayah. Untuk masa lalu,
saat ini dan masa-masa yang akan dating untuk seterusnya aku akan tetap
mengatakan “Aku Sayang Ayah Selamanya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar