Sabtu, 30 Juni 2012

Tugas 11 Perekonomian Indonesia


NAMA  : NUR HIKMAH

KELAS : 1EB20

NPM     : 25211309
MASALAH POKOK PEREKONOMIAN INDONESIA
A.    PENGANGGURAN
Meskipun banyak jenis pengangguran yang muncul dalam perekonomian Indonesia, namun secara umum pengangguran akan lebih banyak memberi dampak yang kurang baik bagi kegiatan ekonomi negara. Penggangguran akan menyebabkan perekonomian berada kondisi di bawah kapasitas penuh, suatu kapasitas yang dihaparkan. Pengangguran juga akan menyebabkan beban angkatan kerja yang benar-benar produktif menajadi semakin berat, disamping secara sosial pengangguran akan menimbulkan kecenderungan masalahmasalah kriminalitas dan masalah soaial lainnya.
Sebelum lebih jauh kita bicarakan pengangguran, kita lihat terlebih dahulu komposisi penduduk Indonesia. Dari seluruh penduduk Indonesia, kita bagi
dalam penduduk usia kerja ( PUK ), yakni penduduk yang memiliki usia `pantas' kerja yakni antara 15 tahun samapi dengan 65 tahun. Meskipun pada kenyataannya, seperrti negara berkembang lainnya, penduduk dengan usia di bawah 10 tahunpun telah bekerja. Sedangkan secara umum penduduk di luar usia kerja tersebut dinamakan penduduk di luar usia kerja ( PDUK ), yakni bara balita dan manula. Dari PUK masih dibagi dengan angkatan kerja ( AK dan bukan angkatan kerja ( BAK ).
Adapun jenis-jenis pengangguran yang dapat disebutkan diantaranya:
1.      Pengangguran friksionil, yakni pengangguran yang terjadi karena seseorang memilih mengganggur sambil menuggu pekerjaan yang lebih baik, yang memberikan fasilitas dan keadaan yang lebih baik.
2.      Pengangguran struktural, yakni pengangguran yang terjadi karena seseorang diberhentikan oleh perusahaan, karena kondisi perusahaan yang
sedang mengalami kemunduran usaha, sehingga terpaksa mengurangi tenaga kerja.
3.      Pengangguran teknologi, adalah pengangguran yang terjadi karena mulai digunakannya teknologi yang menggantikan tenaga manusia. Seringkali pengangguran ini terjadi karena kemampuan dan
keahlian pekerja yang tidak bisa menyesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan
4.      Pengangguran siklikal, yakni pengangguran yang terjadi karena terjadinya
pengurangan tenaga kerja yang secara menyeluruh
dikarenakan kemunduran dan resesi ekonomi. Sehingga ini mirip dengan pengangguran struktural, hanya pada pengangguran jenis ini, kejadiannya adalah lebih meluas dan menyeluruh.
5.      Pengangguran musiman, yakni pengangguran yang terjadinya dipengaruhi oleh musim. Jenis pengangguran ini sering terjadi pada sektor pertanian.
6.      Pengangguran tidak kentara, yakni pengangguran yang secara fisik dan
sepintas tidak kelihatan, namun secara ekonomi dapat dibuktikan bahwa seseorang tersebut sesungguhnya menganggur. 

B.   INFLASI
Inflasi sering diartikan sebagai suatu kecenderungan naiknya harga-harga secara umum dalam waktu dan wilayah tertentu. Dari penertian itu dapat diambil beberapa poin penting mengenai inflasi, bahwa infalsi ini terjadi :
   diwarnai kenaikan harga-harga komoditi secara umum, atau dapat dikatakan hampir setiap komoditi mengalami kenaikan          
   dapat diketahui dan dihitung jika telah berjalan dalam kurun waktu tertentu
     dan daiam wilayah tertentu. di Indonesia sendiri digunakan waktu sebulan
     atau setahun dalam mengetahui terjadinya dan besarnya inflasi yang
terjadi.           
Dengan demikian jika kenaikan harga tidak menyeluruh, atau jika toh menyeluruh namun hanya terjadi dalam kurun waktu yang sangat singkat dan dalam wilayah tertentu yang terbatas, maka istilah inflasi menjadi agak kurang tepat disebutkan.
Jika dilihat dari parch tidaknya, atau besar kecilnya inflasi yang muncul, inflasi dapat dibagi dalam :
Inflasi ringan jika nilainya berkisar                  0     % s/d    10 %
Inflasi sedang jika nilainya berkisar                  10  % s/d   30 %
Inflasi berat jika nilainya berkisar                     30   % s/d    100 %
Hyperinflasi jika nilainya                                 >100 %

Perekonomian Indonesia sendiri pernah mengalami keempat istilah
tersebut.
Jika dilihat dari sebab-sebab kemunculannya dibagi dalam :
1.      Inflasi karena naiknya permintaan
Inflasi karena naiknya permintaan, yakni inflasi yang terjadi karena adanya gejala naikknya permintaan secara umum, sehingga sesuai dengan hukum permintaan maka hargapun secara umum akan cenderung naik.
2.      Inflasi yang terjadi karena naiknya biaya produksi
Inflasi yang kedua ini terjadi jika kecenderungan naiknya harga lebih diakibatkan karena naiknya biaya produksi, seperti naiknya upah tenaga kerja, naiknya harga bahan baku dan penolong, dan sejenisnya. Jika ini yang terjadi akbibatnya adalah lebih buruk dari inflsi yang disebabkan karena naiknya permintaan masyarakat.
3.      Inflasi yang berasal dari dalam negeri
Inflasi dari dalam negeri adalah inflasi yang terjadi dikarenakan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam negeri, seperti misalnya peredaran uang di dalam negeri yang terlalu banyak. Peredaran uang yang terlalu banyak akan menyebabkan kepercayaan masyarakat kepada uang menjadi berkurang, dengan kata lain jumlah uang yang beredar lebih banyak dari yang dibutuhkan. Sehingga jika hasil produksi tidak meningkat maka orang lebih menghargai barang dari pada uang, sehingga kalau barang tersebut dijual, tentulah dengan harga yang tinggi. Jika semua komoditi mengalami demikian, maka muncullah inflasi.
4.      Inflasi yang berasal dart luar negerl
Inflasi yang terjadi di negara lain seringkali merembet ke negara Indo-
nesia. Proses terjadinya diawali dengan masuknya komoditi impor yang telah
terkena inflasi ( harga naik ) di negara asalnya. Sehingga komoditi impor tersebut kits beli dengan harga yang mahal pula. Jika kemudian komoditi tersebut kita olah sebagai bahan baku untuk sebuah produk, maka tentu harga produk tersebut akan menjadi mahal. Dengan demikian semakin banyak kita mengimpor komoditi-komoditi yang telah terkena inflasi di negara asalnya, maka semakin terbuka kemungkinan terjadinya inflasi di Indonesia.

Jumat, 29 Juni 2012

Tulisan 5 Perekonomian Indonesia


NAMA   : NUR HIKMAH

KELAS  : 1EB20

NPM      : 25211309


Kejujuran dan Kesabaran


Berawal mencoba dilakukan
Sedikit demi sedikit mencoba
Masih terasa sulit
Kedua kalinya mencoba
Terus dan terus mencoba
Tetap terasa sulit
Ketiga kalinya mencoba kembali
Berusaha dan terus berusaha
Terbuka celah menuju kesana
Keempat kalinya mencoba dilakukan
Celah itupun berubah menjadi lubang
Lubang yang berubah menjadi gua
Kelima kalinya mencoba
Gua itu terbentang lebar dan luas
Hingga akhirnya memberi jawaban
Sekarang kita tau
Kejujuran tidak pernah lepas dari kesabaran
Dan akhirnya kita berhasil melakukannya

Kamis, 28 Juni 2012

Tugas 10 Perekonomian Indonesia


NAMA  : NUR HIKMAH
KELAS : 1EB20
NPM     : 25211309

PERAN SEKTOR LUAR NEGERI PADA PEREKONOMIAN INDONESIA
A. PERDAGANGAN ANTAR NEGARA

Puluhan tahun yang lalu, ahli ekonomi telah menyatakan bahwa perdagangan luar negeri merupakan salah satu sumber kekayaan negara, sehingga jika suatu negara ingin mencapai kemakmuran, maka muttak negara tersebut harus melakukan perdagangan dengan negara lainnya.
Beberapa alasan mengapa suatu negara memerlukan negara lain dalam kehidupan ekonominya adalah :
Pertama, tidak semua kebutuhan masyarakatnya dapat dipenuhi oleh komoditi yang dihasilkan di dalam negeri, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut, hares dilakukan impor dari negara yang memproduksinya. Sebagai contoh; meskipun negara Arab adalah negara yang kaya, namun tidak dapat menghasitkan karet untuk bahan baku ban mobil, sepatu, atau sandal. Tentunya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku karet tersebut hares
membelinya dan negara-negara yang menghasilkannya (negara asia misainya).
Kedua, Karena terbatasnya konsumen, tidak semua hasil produksi dapat dipasarkan di dalam negeri, sehingga perlu dicari pasar di luar negeri. Untuk itulah suatu negara membutuhkan negara lain untuk perluasan pasar bagi produknya.
Ketiga, sebagai sarana untuk melakukan proses alih teknologi. Dengan membeli produk acing suatu negara dapat mempelajari bagaimana produk tersebut dibuat dan dipasarkan, sehingga dalam jangka panjang dapat melakukan produksi untuk barang yang sama.
B. HAMBATAN-HAMBATAN PERDAGANGAN ANTAR NEGARA
Meskipun setiap negara menyadari bahwa perdagangan negi Tanya dengan negara lain hares terlaksana dengan balk, lancar, clan sating menguntungkan namun seringkali negara-negara tersebut membuat suatu kebijaksanaan dalam sektor perdagangan luar negeri yang justru menimbulkan hambatan dalam proses transaksi perdagangan luar negeri.
Namun demikian, dengan mulai dicetuskannya era perdagangan bebas, maka hambatan-hambatan yang selama ini cukup menggelisahkan akan dicoba untuk dikurangi dan jika mungkin dihapuskan. Adapun bentuk-bentuk hambatan yang selama ini terjadi diantaranya adalah :

1.      HAMBATAN TARIF

Tarif adalah suatu nilai tertentu yang dibebankan kepada suatu komoditi fear negeri tertentu yang akan memasuki suatu negara ( komoditi import ). Tarif sendiri ditentukan dengan jumlah yang berbeda untuk masing-masing komoditi impor.
2.      HAMBATAN QUOTA
Quota termasuk jenis hambatan perdagangan luar negeri yang lazim dan sering diterapkan oleh suatu negara untuk membatasi masukkan komoditi impor ke negaranya. Quota sendiri dapat diartikan sebagai tindakan pemerintah suatu negara dengan menentukan batas maksimal suatu komoditi impor yang boleh masuk ke negara tersebut. Seperti halnya tarif, tindakan quota ini tentu tidak akan menyenangkan bagi negara peng-ekspornya. Indonesia sendiri pernah menghadapi kuota import yang diterapkan oleh sistem perekonomian
Amerika.
3.      HAMBATAN DUMPING
Meskipun karakteristiknya tidak seperti Tarif dan Quota, namun dump-
ing Bering menjadi suatu masalah bagi suatu negara dalam proses perdagangan luar negerinya, seperti yang dialami baru-baru ini ( akhir 1996 ), dimarz
industri sepeda Indonesia dituduh melakukan politik dumping. Dumping sendiri diartikan sebagai suatu tindakan dalam menetapkan harga yang lehir. murah di luar negeri dibanding harga di dalam negeri untuk produk yang sama.

4.              HAMBATAN EMBARGO/SANKSI EKONOMI
Sejarah membuktikan bahwa suatu negara yang karena tindakannya dianggap melanggar hak asasi manusia, melanggar wilayah kekuasaan suatu negara, akan menerima/dikenakan sanksi ekonomi oleh negara yang lain ( PBB ). Contoh yang masih hangat ditelinga adalah kasus Intervensi Irak, kasus Libia, dan masih banyak lagi. Akibat dari hambatan yang terakhir ini biasanya lebih buruk dan meluas bagi masyarakat yang terkena sanksi ekonomi dari pada akibat yang ditimbulkan oleh hambatan-hambatan perdagangan lainnya.

C. NERACA PEMBAYARAN LUAR NEGERI INDONESIA
Seperti halnya bentuk neraca keuangan lazimnya, maka neraca pemebayaran luar negeri Indonesia juga merupakan suatu bentuk pelaporan yang sistematis mengenai segala transaksi ekonomi yang diakibatkan oleh adanya kebijaksanaan dan kegiatan ekonomi di sektor luar negeri. Dengan demikian dalam neraca ini juga terdapat pos yang merupakan arus dana masuk ( umumnya ditandai dengan + ) dan ada pos yang merupakan arus dana keluar ( ditandai dengan - ).
        

D. PERAN KURS VALUTA ASING DALAM PEREKONOMIAN LUAR NEGERI INDONESIA
Kurs valuta asing sering diartikan sebagai banyaknya nilai mats uang suatu negara ( Rupiah misainya) yang harus dikorbankan/dikeluarkan untuk mendapatkan satu unit mata uang asing ( Dollar misainya ). Sehingga dengan kata lain, jika kita gunakan. contoh Rupiah dan Dollar, maka kurs valuta asing adalah nilai tukar yang menggambarkan banyaknya Rupiah .yang harus dikeluarkan untuk mendapat satu unit Dollar dalam kurun waktu tertentu. Masalah kurs valuta asing mulai muncul ketika transaksi ekonomi sudah
mulai melibatkan dua negara ( mats uang ) atau lebih, tentunya sebagai alat
untuk menjembatani perbedaan mata uang di masing-masing negara.