NAMA : NUR HIKMAH
KELAS : 1EB20
NPM : 25211309
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN)
A.
PERKEMBANGAN DANA PEMBANGUNAN DI INDONESIA
Dari segi perencanaan pembangunan di
Indonesia, APBN adalah merupakan konsep perencanaa pembangunan yang
memiliki jangka pendek, karena itulah APBN selalu disusun setiap
tahun.
Seperti namanya, maka secara garis besar APBN
terdiri dari pos-pos seperti dibawah ini :
• Dari
nisi penerimaan, terdiri dari pos penerimaan dalam negeri dan penerimaan
pembangunan
•
Sedangkan dari sisi pengeluaran terdiri dari pos pengeluaran rutin dan pengeluaran
pembangunan
APBN
disusun agar pengalokasian dana pembangunan dapat berjalan dengan
memperhatikan prinsip berimbang dan dinamis. Hal tersebut perlu diperhatikan
mengingat tabungan pemerintah yang berasal dari selisih antara penerimaan
dalam negeri dengan pengeluran rutin, belum sepenuhnya menutupi
kebutuhan biaya pembangunan di Indonesia.
B. PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN
1.
Penyususnan anggaran biasanya menggunakan tahun fiskal dan bukan
tahun masehi, sehingga proses penyusunan oleh Departemen atau Lembaga
pemerintah Non Departemen sedate dimulai pada tanggal I April tahun
yang bersangkutan. Oleh keduanya usulan rencana anggaran diajukan
dalam bentuk Daftar Usulan Kegiatan ( DUK) bagi angararan rutin dan
dalam bentuk Daftar Usulan Proyek ( DUP ) untuk anggaran
tahun masehi, sehingga proses penyusunan oleh Departemen atau Lembaga
pemerintah Non Departemen sedate dimulai pada tanggal I April tahun
yang bersangkutan. Oleh keduanya usulan rencana anggaran diajukan
dalam bentuk Daftar Usulan Kegiatan ( DUK) bagi angararan rutin dan
dalam bentuk Daftar Usulan Proyek ( DUP ) untuk anggaran
pembangunan.
2. Pada proses tersebut BAPPENAS akan
menyesuaikan isi DUK dan DUP dengan perkiraan penerimaan dalam negeri dalam
tahun anggaran yang bersangkutan. Selanjutnya dalam bulan Desember
akan ditentukan batas atas ( plafon ) angaran untuk tahun anggaran
yang bersangkutan dalam bentuk-bentuk RAPBN ( Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara ).
C. PERKIRAAN PENERIMAAN NEGARA
Secara garis bestir sumber pcnerimaan negara
herasal dari
a.
Penerimaan dalam negeri
b.
Penerimaan Pembangunan
1.
PENERIMAAN DALAM NEGERI
Pertama,
penerimaan dalam negeri. untuk tahun-tahun awal setelah masa pemerintahan
Orde haru masih cukup mcngantungkan pada pencitraan dan ekspor minyak bumi dan
gas.
2.
PENERIMAAN PEMBANGUNAN
Meskipun
telah ditempuh berbagai upaya untuk meningkatkan tabungan pemerintah,
namun karena laju pembangunan yang demikian cepat, maka dana
tersebut masih perlu dilengkapi dengan dan ditunjang dengan dana yang berasal
dari luar negeri. Meskipun untuk selanjutnya bantuan luar negeri tersebut
makin meningkat jumlahnya, namun selalu diupayakan suatu mekanisme pemanfaatan dengan
prioritas sektor-sektor yang iebih produktif. Dengan demikian bantuan luar
negeri tersebut dapat dikelola dengan baik.
D. PERKIRAAN PENGELUARAN NEGARA
Secara
garis besar, pengeluaran negara dikelompokkan menjadi dua
yakni
;
• Pengeluaran rutin dan
• Pengeluaran Pembangunan
1.
PENGELUARAN RUTIN NEGARA
Pengeluaran
rutin negara, adalah pengeluaran yang dapat dikatakan selalu
ada
dan telah terrencana sebelumnya secara rutin, diantaranya :
• Pengeluaran untuk belanja pegawai
• Pengeluaran untuk belanja barang
• Pengeluaran untuk subsidi daerah otonom
• Pengeluaran untuk membayar bungs dan cicilan
hutang
• Pengeluaran lain-lain.
2.
PENGELUARAN PEMBANGUNAN
Secara
garis besar, yang termasuk dalam pengeluaran pembangunan
diantaranya
adalah :
• Pengeluaran pembagunan untuk berbagai
departemen/lembaga negara,
diantaranya untuk membiayai proyek-proyek pembangunan sektoral yang
menjadi tanggung jawab masing-masing departemen/lembaga negara
bersangkutan.
diantaranya untuk membiayai proyek-proyek pembangunan sektoral yang
menjadi tanggung jawab masing-masing departemen/lembaga negara
bersangkutan.
• Pengeluaran pembangunan untuk anggaran
pembangunan daerah
•
Pengeluaran Pembangunan lainnya.
E. DASAR PERHITUNGAN PERKIRAAN PENERIMAAN NEGARA
Untuk memperoleh hasil perkiraan penerimaan
negara, ada beberapa hal pokok yang harus diperhatikan. Hal-hal tersebut adalah
:
1.
PENERIM.AAN DALAM NEGERI DARI MIGAS
Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah :
Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah :
• produksi minyak rata rata per hari
•
harga rata-rata ekspor minyak mentah
2.
PENERIMAAN DALAM NEGERI DI LUAR MIGAS
Faktor-faktor
yang dipertimbangkan adalah :
• pajak penghasilan
• pajak pertambahan nilai
• bea masuk
• cukai
•
pajak ekspor
• pajak bumi dan bangunan
•
bea materai
•
pajak lainnya
• penerimaan bukan pajak
• penerimaan dari hasil penjulair BBM
3.
PENERIMAAN PEMBANGUNAN
Terdiri
dari penerimaan bantuan program dan bantuan proyek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar