Senin, 25 Juni 2012

Tugas 9 Perekonomian Indonesia


NAMA : NUR HIKMAH
KELAS : 1EB20
NPM : 25211309
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN)
A. PERKEMBANGAN DANA PEMBANGUNAN DI INDONESIA
Dari segi perencanaan pembangunan di Indonesia, APBN adalah merupakan konsep perencanaa pembangunan yang memiliki jangka pendek, karena itulah APBN selalu disusun setiap tahun.
Seperti namanya, maka secara garis besar APBN terdiri dari pos-pos seperti dibawah ini        :
   Dari nisi penerimaan, terdiri dari pos penerimaan dalam negeri dan penerimaan pembangunan
   Sedangkan dari sisi pengeluaran terdiri dari pos pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan
APBN disusun agar pengalokasian dana pembangunan dapat berjalan dengan memperhatikan prinsip berimbang dan dinamis. Hal tersebut perlu diperhatikan mengingat tabungan pemerintah yang berasal dari selisih antara penerimaan dalam negeri dengan pengeluran rutin, belum sepenuhnya menutupi kebutuhan biaya pembangunan di Indonesia.
B. PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN
1. Penyususnan anggaran biasanya menggunakan tahun fiskal dan bukan
  
tahun masehi, sehingga proses penyusunan oleh Departemen atau Lembaga
  
pemerintah Non Departemen sedate dimulai pada tanggal I April tahun
  
yang bersangkutan. Oleh keduanya usulan rencana anggaran diajukan
  
dalam bentuk Daftar Usulan Kegiatan ( DUK) bagi angararan rutin dan
  
dalam bentuk Daftar Usulan Proyek ( DUP ) untuk anggaran
  pembangunan.
2.   Pada proses tersebut BAPPENAS akan menyesuaikan isi DUK dan DUP dengan perkiraan penerimaan dalam negeri dalam tahun anggaran yang bersangkutan. Selanjutnya dalam bulan Desember akan ditentukan batas atas ( plafon ) angaran untuk tahun anggaran yang bersangkutan dalam bentuk-bentuk RAPBN ( Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ).
C. PERKIRAAN PENERIMAAN NEGARA
Secara garis bestir sumber pcnerimaan negara herasal dari
a.  Penerimaan dalam negeri
b.  Penerimaan Pembangunan
  1. PENERIMAAN DALAM NEGERI
Pertama, penerimaan dalam negeri. untuk tahun-tahun awal setelah masa pemerintahan Orde haru masih cukup mcngantungkan pada pencitraan dan ekspor minyak bumi dan gas.
2. PENERIMAAN PEMBANGUNAN
Meskipun telah ditempuh berbagai upaya untuk meningkatkan tabungan pemerintah, namun karena laju pembangunan yang demikian cepat, maka dana tersebut masih perlu dilengkapi dengan dan ditunjang dengan dana yang berasal dari luar negeri. Meskipun untuk selanjutnya bantuan luar negeri tersebut makin meningkat jumlahnya, namun selalu diupayakan suatu mekanisme pemanfaatan dengan prioritas sektor-sektor yang iebih produktif. Dengan demikian bantuan luar negeri tersebut dapat dikelola dengan baik.
D. PERKIRAAN PENGELUARAN NEGARA
Secara garis besar, pengeluaran negara dikelompokkan menjadi dua
yakni ;
   Pengeluaran rutin dan
   Pengeluaran Pembangunan
1.       PENGELUARAN RUTIN NEGARA
Pengeluaran rutin negara, adalah pengeluaran yang dapat dikatakan selalu
ada dan telah terrencana sebelumnya secara rutin, diantaranya :
   Pengeluaran untuk belanja pegawai
   Pengeluaran untuk belanja barang
   Pengeluaran untuk subsidi daerah otonom
   Pengeluaran untuk membayar bungs dan cicilan hutang
   Pengeluaran lain-lain.
2.      PENGELUARAN PEMBANGUNAN
Secara garis besar, yang termasuk dalam pengeluaran pembangunan
             diantaranya adalah :
Pengeluaran pembagunan untuk berbagai departemen/lembaga negara,
           
diantaranya untuk membiayai proyek-proyek pembangunan sektoral yang
           
menjadi tanggung jawab masing-masing  departemen/lembaga negara
           
bersangkutan.
   Pengeluaran pembangunan untuk anggaran pembangunan daerah
   Pengeluaran Pembangunan lainnya.
E. DASAR PERHITUNGAN PERKIRAAN PENERIMAAN NEGARA
 Untuk memperoleh hasil perkiraan penerimaan negara, ada beberapa hal pokok yang harus diperhatikan. Hal-hal tersebut adalah :
 1. PENERIM.AAN DALAM NEGERI DARI MIGAS
Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah :
  produksi minyak rata rata per hari
   harga rata-rata ekspor minyak mentah

2. PENERIMAAN DALAM NEGERI DI LUAR MIGAS
Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah :
   pajak penghasilan
   pajak pertambahan nilai
  bea masuk
  cukai
 pajak ekspor
  pajak bumi dan bangunan
 bea materai
 pajak lainnya
  penerimaan bukan pajak
   penerimaan dari hasil penjulair BBM

3. PENERIMAAN PEMBANGUNAN
Terdiri dari penerimaan bantuan program dan bantuan proyek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar