Rabu, 18 April 2012

Tulisan 3 Perekonomian Indonesia


Nama : Nur Hikmah

Kelas: 1EB20

Npm : 25211309

Keadaan Ekonomi Di Indonesia

Ekonomi merupakan salah satu bahan ukuran kekuatan dan kerentanan nilai materi yang dialami oleh berbagai kelompok kehidupan dari mulai kelompik elitis sampai dengan kaum awam.

Faktor penyebab penurunan ekonomi yang banyak dialami antara lain karena adanya berbagai sirkulasi dari mulai banyaknya penduduk sampai dengan melaju tingginya harga sembako di pasaran.

Namun juga di indonesia sendiri sudah dimasuki budaya kapitalis sehingga masuknya pasar bebas asing, sehingga persaingan hidup semakin meningkat yang berimbas kepada bangsa itu sendiri.

Senin, 02 April 2012

Tugas 6 Perekonomian Indonesia


Nama : Nur Hikmah
Kelas : 1EB20
Npm : 25211309

PETA PEREKONOMIAN INDONESIA

A.     Keadaan Geografis Indonesia

Kenyataan pertama yang harus diakui adalah bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan, dengan luas keseluruhan +/- 195 sampai dengan 200 juta Ha. Keadaan demikian dapat menjadi suatu kekuatan dan kesempatan bagi perkembangan perekonomian kita, dan sebaliknya dapat menjadi kelemahan dan ancaman bagi perekonomian kita.

Kenyataan kedua, adalah bahwa di Indonesia hanya mengenal dua musim dengan kondisi iklim yang demikian itu menyebabkan beberapa produk hasil bumi dan industri menjadi sangat spesifik sifatnya. Dengan demikian diperlukan usaha untuk memanfaatkan keunikan produk Indonesia tersebut untuk memenangkan persaingan di pasar lokal maupun dunia.

Kenyataan ketiga, negara Indonesia kaya akan bahan tambang, dan seperti sajarah telah buktikan, salah satu jenis tambang kita, yakni minyak bumi pernah menjadikan negara Indonesia memperoleh dana pembangunan yang sangat besar, sehingga pada saat itu target pertumbuhan ekonomi kita ‘berani’ ditetapkan sebesar 7,5% (masa repelita II). Meskipun saat ini minyak bumi tidak lagi menjadi primadona dan andalan komoditi ekspor Indonesia, namun Indonesia masih banyak memiliki hasil tambang yang dapat menggantikan peran minyak bumi sebagai salah satu sumber devisa negara.

B.      Mata Pencaharian

Dari keseluruhan wilayah yang dimiliki Indonesia, dapat ditarik beberapa hal diantaranya:
·         Mata pencaharian penduduk Indonesia sebagian besar masih berada di sektor pertanian, yang tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian seperti pertanian, perikanan, peternakan, dan sejenisnya.
·         Kontribusi sektor pertanian terhadap GDP secara absolut masih dominn, namun jika dibanding dengan sektor-sektor diluar pertanian menampakkan adanya penurunan dalam persentase.

C.      Sumber Daya Manusia

Sebagai salah satu negara yang masih berkembang, Indonesia memang menghadapi masalah sumber daya alam, diantaranya:
·         Pertumbuhan penduduk yang masih tinggi
·         Penyebaran yang kurang merata
·         Kurang seimbangnya struktur dan komposisi umur penduduk, yang ditandai dengan besarnya jumlah penduduk yang berusia muda serta mutu penduduk yang masih relatif rendah.

D.     Investasi

Untuk memperoleh suatu pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam proses pembangunan di Indonesia, terkumpulnya modal dan sumber daya sebagai investasi, menduduki peran yang sangat penting. Perlu dilakukan upaya-upaya tambahan guna membantu memenuhi kebutuhan dan investasi pembangunan.

Upaya-upaya tersebut yaitu :

·         Lebih mengembangkan ekspor komoditi non-migas, sehingga secara absolut dapat meningkatkan penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri. Untuk menunjang langkah ini perlu diusahakan peningkatan nilai tambah dan kemampuan bersaing dari komoditi-komoditi yang akan diekspor tersebut.
·         Mengusahakan adanya pinjaman luar negeri yang memiliki syarat lunak, serta menggunakannya untuk kegiatan investasi yang menganut prinsip prioritas.
·         Menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman bagi para penanam modal asing, sehingga makin banyak PMA yang masuk ke Indonesia.
Lebih menggiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakan dan perkreditan, terutama kredit untuk golongan ekonomi lemah, agar mereka secepatnya dapat berjalan bersama dengan para pengusaha besar dalam rangka peningkatan produktifitas.

Tugas 5 Perekonomian Indonesia


Nama : Nur Hikmah
Kelas : 1EB20
Npm : 25211309
PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
Menurut Bintoro Tjokroamidjojo, manfaat perencanaan adalah:
1.      Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
2.      Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan, tetapi juga mengenai hambatan-hambatan dan resiko-resiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan supaya ketidak pastian dapat dibatasi seminim mungkin.
3.      Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
4.      Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan dengan skala prioritas. Memilih urutan-urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
5.      Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.
6.      Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif. Diusahakan dihindarinya keborosan-keborosan. Suatu usaha untuk mencapai output atau hasil secara maksimal daripada sumber-sumber yang tersedia.
7.      Dengan perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau pertambahan ekonomi yang terus menurus dapat ditingkatkan.
8.      Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.

Dalam sejarah perkembangannya perencanaan pembangunan ekonomi di Indonesia dibagi dalam beberapa periode, yaitu:

Periode Sebelum Orde Baru, dibagi dalam:

·         Periode 1945-1950
·         Periode 1951-1955
·         Periode 1956-1960
·         Periode 1961-1965
Periode Setelah Orde Baru, dibagi dalam:
·       Periode 1966 s/d 1958, Periode Stabilitasi dan Rehabilitasi
·       Periode Repelita I   : 1967/70 - 1973/74
·       Periode Repelta II   : 1974/75 - 1978/79
·       Periode Repelita III : 1979/80 - 1983/84
·       Periode Repelita IV : 1984/85 - 1988/89
·       Periode Repelita V  :1989/90 - 1993/94