NAMA : NUR HIKMAH
KELAS : 1EB20
NPM : 25211309
Struktur
Produksi, Distribusi, Pendapatan dan Kemiskinan 2
A.
Distribusi Pendapatan Nasional
Dalam
distribusi pendapatan baik antarkelompok berpendapatan, antardaerah perkotaan
dan daerah pedesaan, atau antarkawasan dan propinsi dan kemiskinan merupakan
dua masalah yang masih mewarnai perekonomian Indonesia.
Pada awal pemerintahan orde baru, perencanaan pembangunan ekonomi di Indonesia masih sangat percaya bahwa apa yang dimaksud dengan trickle down effect akan terjadi. Oleh karena itu, strategi pembangunan diterapkan oleh pemerintah pada awal periode orde baru hingga akhir tahun 1970-an terpusatkan pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pusat pembangunan dimulai di Pulau Jawa, khususnya Propinsi Jawa Barat, karena fasilitas seperti infrastruktur lebih tersedia dibandingkan dipropinsi lainnya di Indonesia dan di beberapa propinsi hanya dibeberapa sector saja yang bisa dengan cepat memberi pertumbuhan misalnya sector primer dan industri berat.
Beberapa
indikator distribusi pendapatan :
Sudah merupakan suatu fakta umum dibanyak negara berkembang, terutama Negara-negara proses pembangunan ekonomi yang sangat pesat seperti indonesi, laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dibarengi dengan tingkat kesenjangan ekonomi atau kemiskinan yang tinggi pula.
Sebagai dasar dari kerangka pemikiran untuk menganalisis masalah trade-off antara pertumbuhan dan kemiskinan atau kesenjangan ekonomi adalaha salah satu metode statik yang umum digunakan untuk mengetimasi sejauh mana pencapaian tingkat kemerataan dalam distribusi pendapatan atau pengurangan kesenjangan ekonomi dalam suatu proses pembangunan ekonomi adalah mengukur nilai koefesien atau rasio gini.
Perubahan distribusi pendapatan :
Perhitungan distribusi pendapatan di Indonesia menggunakan data survei sosial ekonomi nasional (susenas) pada tahun 1984, 1987, 1990, 1993. data pengeluaran konsumsi rumah tangga yang dikumpulakan oleh susenas digunakan sebagai pendekatan (proxy) untuk mengukur distribusi pendapatan penduduk di Indonesia. Karena pengertian pengeluaran konsumsi tidak sama dengan pengertian kekayaan, perbedaan konsep ini menjadi kendala serius dalam mengukur secara akurat tingkat dan distribusi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Karena bisa saja seseorang tidak punya pekerjaan (pendapatan), tetapi sangat kaya karena ada warisan keluarga. Banyak pengusaha muda dari tingkat pendapatanya tidak terlalu berlebihan, tetapi mereka sangat kaya karena perusahaan tempat mereka bekerja adalah milik mereka (orang tuanya).
B. Kemiskinan
Masalah
kemiskinan merupakan dilema bagi Indonesia, terutama melihat kenyataan bahwa
laju pengurangan jumlah orang miskin berdasarkan garis kemiskinan yang berlaku
jauh lebih lambat dari pada lajupertumbuhan ekonomi dalam kurun waktu sejak
pelita I dimulai hingga saat ini (Repelita VI). Karena kemiskinan merupakan
salah satu masalah ekonomi Indonesia yang serius maka tidak mengherankan kalau
banya studi telah dilakukan mengenai kemiskinan tanah air. Sayangnya, pendekatan
yang dipakai antarstudi yang ada pada umumnya berbeda dan batas miskin yang
digunakan juga beragam sehingga hasil atau gambaran mengenai kemiskinan di
Indonesia juga berbeda. Kemiskinan relatif dapat diukur dengan kurva Lorentz
dan atau koefesien gini. Sedangkan kemiskinan absolute lebih sulit untuk di
ukur, terutama pada waktu membandingkan tingkat kemiskinan antarpropinsi atau
daerah.
Faktor penyebab kemiskinan, faktor yang berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap perubahan kemiskinan.
Faktor penyebab kemiskinan, faktor yang berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap perubahan kemiskinan.
Faktor-faktor
Penyebab kemiskinan
Ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemiskinan baik secara langsung
maupun tidak langsung :
maupun tidak langsung :
- Tingkat kemiskinan cukup banyak.
- Mulai dari tingkat dan laju pertumbuhan output ( produktivitas tenaga kerja ).
- Tingkat inflasi.
- Tinggat Infestasi.
- Alokasi serta kualitas sumber daya alam.
- Tingkat dan jenis pendidikan.
- Etos kerja dan motivasi pekerja.
Salah satu masalah yang cukup mendesak
untuk diatasi oleh suatu negara adalah masalah kemiskinan. Untuk itulah ekonomi
Indonesia memiliki Trilogi Pembangunan yang didalamnya ada poin
pemerataan. Meskipun sampai dengan saat ini rakyat yang masih hidup dalam
kemiskinan masih cukup besar, namun upaya untuk mengentaskan
mereka terus diupayakan. Beberapa diantaranya adalah dengan
program IDT ( Inpres Desa Tertinggal ) dan kemitraan pengusaha besar dan pengusaha kecil yang dicanangkan oleh pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar