Senin, 01 Juli 2013

Tulisan Softskill 3



NUR HIKMAH 

25211309

2EB19


 KAKAK CHAINK

 Jujur sulit untukku melakukan hal ini menceritakan tentang seseorang yang bisa dikatakan berarti Dikehidupanku. Mengapa aku mengatakan sulit? Itu semua karena, terletak disosok dia. Dia salah satu orang yang penting dan berarti sekali dikehidupanku. Dia adalah kakak kandungku sendiri, ISMAIL yang biasa lebih dekat dipanggil CHAINK, chaink itu sebutan nama yang diberikan oleh kawan-kawannya semasa dia kuliah dahulu. Namun, aku tidak hanya ikut-ikutan begitu saja memanggil dia seperti itu, karena aku lebih sering memanggil dia aa, bisa dibilang itu sebutan seorang kakak dengan menggunakan bahasa sunda. Karena memang keluargaku masih berdarah suku sunda yaitu, ibuku.

Dikeluargaku, aku memiliki dua orang kakak laki-laki. Namun, bisa dikatakan kalau aku lebih dekat dan lebih sering bertukar pikiran dengan kakakku yang kedu, yaitu si kakak chaink. Mengapa demikian? Mungkin itu karena sifat dia yang pandai bergaul, tidak hanya dengan adik dan keluarganya yang lain, namun dengan orang lain pun dia dapat langsung beriung akrab tanpa adanya kesulitan. Karakter yang sama pun antara aku dan dia menjadi hal yang dapat membuat kita bersatu dengan adanya karakter supel dan jail diantara kita. Seperti yang telah aku katakana diawal, aku sulit menceritakan tentang dia, itu semua karena jika aku mengingat dan membayangkan sosok dia, entah mengapa muncul benak yang bisa membuat aku bangga hingga mungkin aku bisa meneteskan air mata. Itu semua karena sosok dia yang teramat baik terhadap aku dan keluargaku, terlebih lagi disaat dia mengkhawatirkan aku jika aku berada dalam keterpurukan atau bahkan jika aku  tidak berada dirumah tanpa diketahui siapapun.
  
Sosoknya yang teramat sayang terhadap ibuku, seringkali aku terenyuh dan yakin betapa beruntungnya aku memiliki sosok seorang kakak seperti dia. Memang seringkali masalah-masalah pun berdatangan antara aku dan dia. Sifat amarah yang terkadang tidak bisa dia kendalikan seringkali membuat aku sedih bahkan rasanya sperti ingin membenci dia. Berkali-kali sering terucap kata benci untuk dia dari bibirku, tapi itu semua sirna, seakan bagai hembusan angin hanya berhembus pergi tanpa bekas, seolah berlalu begitu saja. Kebaikan dan rasa sayangnya dia terhadapku teramat besar walaupun aku sering merepotkan dan menyusahkan dia. Dia selalu memberiku nasihat-nasihat dan masukan-masukan positif yang dapat membuat aku berpikir panjang, berpikir bahwa aku harus terus bersemangat dan berjuang maju kedepan bahkan sampai aku harus bisa melebihi dirinya saat ini.

Perhatian dia terhadapku bagaikan permata-permata yang berharga yang memancarkan cahaya aslinya yang bisa dibilang cahaya hatinya. Aku teramat bahagia dan bangga menjadi adiknya. Aku tidak ingin melepaskan sosoknya dan seakan tidak ingin berpisah dengannya. Walaupun sebenci-bencinya aku terhadap dia tapi tetap saja aku sayang dan aku yakin dia juga sayang tulus kepadaku. Aku selalu berharap canda tawa antara aku dengannya tidak akan bisa  menghilang  jauh dari kami.

Terimakasih banyak untukmu kakak chaink, adikmu ini akan selalu menyayangimu, selalu siap dan ada untukmu dalam segala kondisi disaat kau membutuhkanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar